Hj.Asnah, Figur yang Tepat Pimpin Demokrat Kepri
Sosoknya Totalitas dalam Bekerja
“Kalau PD di Kepri mau kembali jaya, saya pikir Hj. Asnah lebih pas jadi nahkodanya,” ungkap Sukri, Rabu (1/9/2021) ketika diminta penilaiannya terhadap tiga kandidat Ketua DPD Partai Demokrat Kepri yang lolos pencalonan.
Sekedar diketahui, tiga figur lolos persyaratan untuk mencalonkan diri dalam perebutan kursi Ketua DPD Partai Demokrat Kepri. Mereka, Hj, Asnah, Husnizar Hood dan Isdianto. Musda PD Kepri bakal digelar tanggal 6 September mendatang di Bintan.
Lebih jauh Sukri mengatakan, tiga nama yang lolos pencalonan Ketua DPD PD Kepri saat ini merupakan adalah putra-putri terbaik. Namun jika memperhatikan target PD 2024 nanti yakni mengantarkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi presiden, menghadirkan satu kursi DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kepri, masuk jadi pimpinan DPRD Kepri dan melipatgandakan kursi DPRD kabupaten/kota Se-Kepri, maka sosok Hj. Asnah lebih tepat menjadi komando dalam menghadapi pertarungan sengit 2024 mendatang.
Dasarnya kata Sukri, dia mencatat rekam jejak mantan anggota DPRD Kepri itu, bahwa selama ini sosok Hj. Asnah merupakan politisi yang memiliki fighting spirit yang tinggi dalam mewujudkan cita-cita partai.
“Ini terlihat dari style politik Hj. Asnah yang lebih banyak bekerja daripada melampar wacana. Kita butuh pemimpin seperti ini. Bergerak dan kerja bukan cakap cakap aja,” katanya.
Begitu juga dalam membangun kekuatan politik di tingkat masyarakat. Hj. Asnah telah merintis dan membangun kekuatan massa puluhan tahun lewat organisasi Persatuan Pemuda Tempatan (Perpat). Perpat sendiri pun telah berkembang di seluruh kabupaten/kota yang ada di Kepri.
“Ini modal kerja politik yang tidak mudah dibangun oleh sembarangan orang. Butuh konsistensi, kerja keras dan loyalitas tinggi dalam membesarkan organisasi,” sebutnya.
Maka sebut Sukri, jika paduan kekuatan massa Perpat ditambah dengan kader PD saat ini, dia optimis, harapan PD bakal menjadi kekuatan besar kembali di Kepri bukanlah isapan jempol belaka.
Begitu juga, Hj. Asnah sosok yang sangat diterima berbagai kalangan. Plus pribadi Hj. Asnah yang supel dan akomodatif menjadi point penting untuk melakukan komunikasi dengan semua lapisan.
“Kita mesti melihat realitas hari ini. Kita butuh petarung, bukan pesohor. Kita butuh penggerak bukan paduan suara. Kita butuh pemimpin yang serius bekerja bukan banyak bicara,” pungkasnya. (red)
